TATA KELOLA AIR DI LAHAN GAMBUT
































 System Pengelolaan Air Di Dataran Banjir
1.1. Lahan-lahan Tergenang
                Lahan –lahan tergenang merupakan lahan yang digenangi air dalam waktu yang lama (lebih dari 90 hari berturut-turut). Biasanya kondisi kontur dari lahan ini merupakan lahan cekungan. Untuk mengetahui lahan cekungan, dapat dilakukan pengukuran dengan alat bantu Automatic levelling. Secara kasat mata pada waktu musim kemarau sangat sulit membedakan lahan cekungan karena kondisi yang tak terlihat air yang tergenang namun ketikan hasil ukur didapat, kita dapat mengetahui secara kuantitatif perbedaan level tanah. Proses lahan menjadi tergenang terjadi karena air dari sungai besar masuk melalui saluran-saluran dan terjebak di cekungan-cekungan lahan menjadi tergenang. Selain dari itu air yang berasal dari presipitasi (hujan) tidak bisa keluar melalui saluran pembuangan. Kondisi ini terjadi dalam waktu yang sangat lama (Lihat Gambar 1 & 2).





  
Gambar 1. Kondisi Lahan Tergenang


  



Gambar 2. Kondisi Lahan Tergenang di Sungai Besar

                Konsekuensi dari lahan-lahan tergenang adalah tanaman sangat sulit berkembang akibat dari kondisi tersebut. Kondisi akar yang terendam air dalam waktu yang lama membuat akar tidak bisa menyerap kebutuhan tanaman. Tanaman akan menjadi menguning (Klorosis) sehingga proses fotosintesis dalam tanaman tidak terjadi. Kondisi tanaman juga akan menjadi kerdil bahkan mati. Pada fase tertentu tanaman yang seharusnya menghasilkan tidak akan berubah menjadi tanaman menghasilkan atau mundur tahun tanamannya menjadi tanaman menghasilkan (Lihat Gambar 3 & 4).





                     Gambar 3. Kondisi Tanaman Sulit Berkembang Pada Lahan Tergenang





Gambar 4. Kondisi Tanaman Sulit Berkembang Pada Lahan Tergenang

1.1.2. Tanaman Berkembang Namun Tidak Menghasilkan Buah
                Kondisi pada tingkat tanaman berkembang namun tidak menghasilkan buah biasanya terjadi pada kondisi agak tergenang. Tanaman mempunyai waktu untuk berkembang dalam segi generatif namun tidak bisa berkembang dalam segi vegetatif (buah). Kemampuan dalam menyerap unsur untuk perkembangbiakan vegetatif dari tanah sangat sedikit, hal ini yang menyebabkan tanaman tidak dapat berbuah (Lihat Gambar 5 & 6).





Gambar 5. Tanaman Berkembang Namun Tidak Menghasilkan Buah



                      Gambar 6. Tanaman Berkembang Namun Tidak Menghasilkan Buah

1.1.3. Tumbuh Gulma yang melebihi Tanaman
                Sifat asli tanaman lokal akan cepat berkembang pada ekosistem tanaman tersebut. Tidak heran pada kondisi lahan-lahan banjir maka tanaman lokal akan tumbuh dengan pesat jauh melebihi tanaman budidaya. Pada waktu awal penanaman kompetisi unsur hara antara tanaman lokal dan tanaman budidaya akan terjadi dan dapat dipastikan tanaman lokal akan cepat berkembang. Tanaman budidaya pada akhir akan terhambat pertumbuhan generatif dan vegetatifnya (Lihat Gambar 7 & 8)

  



Gambar 7. Tanaman Gulma dan Tanaman budidaya




   

Gambar 8. Tanaman Gulma dan Tanaman budidaya

1.1.4. Transek Landform Dataran Banjir
                Apabila dilihat dari transek dataran banjir, maka dapat dilihat antara dataran banjir dan tidak banjir memiliki presentase yang hampir sama. Namun dikarenakan saluran-saluran pembuang yang kurang maka dataran menjadi tergenang namun dalam waktu yang singkat (memiliki sifat yang berbeda dengan areal banjir yang tergenang dalam waktu yang lama). Backswamp, bekas sungai dan cekungan merupakan areal yang mempunyai sifat tergenang dalam waktu yang lama (Lihat Gambar 9).

 Konsultasi Permasalahan & Pemecahan Lahan Gambut (Peat Land) dapat mengirim Email
danypesik1981@Gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedalaman Proses Pembuatan Tata Ruang Wilayah Berbasis Sosial Ekonomi Petani

Condition of Pantura Farming